Pengertian
Anemia
pada kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr% pada
trimester I dan III atau kadar < 10,5 gr% pada trimester II. Nilai batas
tersebut dan perbedaannya dengan kondisi
wanita tidak hamil terjadi karena hemodilusi terutama pada trimester II.
2. Gejala
dan Tanda Umum
2.1 Lemah
dan mengantuk
2.2 Pusing,
pucat, lelah
2.3 Sakit
kepala
2.4 Nafsu
makan turun dan anoreksia
2.5 Mual
dan muntah
2.6 Penurunan
kualitas rambut dan kulit
2.7 Sklera
tampak pucat
Apabila
sel darah putih dan trombosit juga terkena maka gejala-gejala bertambah dengan
2.8 Perdarahan
dan mulainya timbul memar
2.9 Infeksi
berulang
2.10
Luka kulit dan selaput
lendir yang sulit sembuh
3. Pengaruh
Anemia dalam Kehamilan
3.1 abortus
3.2 Partus
Prematurus
3.3 Partus
Lama
3.4 Perdarahan
post partum
3.5 Syok
3.6 Infeksi
3.7 Anemia
yang sangat berat dengan hb < 4 gr% dapat menyebabkan dekompensasi kordis
4. Pengaruh
terhadap janin
4.1 IUFD
4.2 Kematian
perinatal
4.3 Prematuritas
4.4 Cacat
bawaan
5. Pembagian
Anemia dalam Kehamilan
5.1
Anemia
defisiensi besi
Terjadi
sekitar 62,3% pada kehamilan. Merupakan anemia yang paling sering dijumpai
dalam kehamilan. Hal ini disebabkan oleh kurang masuknya unsure besi dan
makanan karena gangguan reabsorpsi, gangguan penggunaan, atau karena terlampau
banyaknya zat besi keluar misalnya pada perdarahan.
Tanda dan Gejala:
a. Memiliki
rambut yang rapuh dan halus serta kuku tipis rata dan mudah patah
b. Lidah
tampak pucat, licin, dan mengkilat berwarna merah daging, stomatitis angularis,
pecah-pecah disertai kemerahan dan nyeri sudut mulut.
Penanganan
Therapy anemia
defisiensi besi adalah dengan preparat besi oral atau parentral. Therapy oral
ialah dengan pemberian preparat besi yaitu ferro sulfat, ferro glukonat, atau
na-ferro bisitrat.
Pemberian
preparat parenteral yaitu dengan ferrum dextran sebanyak 1000 mg (20 ml) IV
atau 2x10 ml/IM pada gluteus yang dapat meningkatkan hb relatif lebih cepat
yaitu 2 gr%.
5.2 Anemia
Megaloblastik
Terjadi pada sekitar 29% pada
kehamilan disebabkan oleh defisiensi asam folat, jarang sekali karena
defisiensi vitamin B1 dan B12. Hal ini erat hubungannya dengan defisiensi
makanan.
Gejala-gejalanya:
a. Malnutrisi
b. Glositis
berat ( lidah meradang, nyeri )
c. Diare
d. Kehilangan
nafsu makan
Pengobatan
a. Asam
folat 15-30 perhari
b. Vitamin
B12 3x1 tablet perhari
c. Sulfat
ferosus 3x1 tablet perhari
d. Pada
kasus berat dan pengobatan oral hasilnya lamban dapat diberikan transfusi darah
5.3 Anemia
Hipoplastik
Terjadi
pada sekitar 8% kehamilan disebabkan oleh sumsum tulang kurang mampu membuat
sel-sel darah baru.
Etiologi anemia hipoplastik karena
kehamilan belum diketahui dengan pasti, kecuali yang disebabkan oleh sepses,
sinar rontgen, racun, obat-obatan. Biasanya anemia hipoplastik karena kehamilan
setelah masa nifas akan sembuh dengan sendirinya. Dalam kehamilan berikutnya
biasanya wanita mengalami anemia hipoplastik lagi.
Penatalaksanaan
Karena obat-obatan penambah darah
tidak member hasil, maka satu-satunya cara untuk memperbaiki keadaan penderita
adalah transfuse darah yang sering perlu diulang sampai beberapa kali.
5.4 Anemia
Hemolitik
Terjadi pada sekitar 0,7%
kehamilan, disebabkan oleh penghancuran sel darah merah berlangsung lebih cepat
daripada pembuatannya. Wanita dengan anemia hemolitik sukar menjadi hamil.
Apabila hamil maka anemia akan menjadi lebih berat. Sebaliknya, mungkin pula
kehamilan menyebabkan krisis hemolitik pada wanita yang sebelumnya tidak
menderita anemia.
Pengobatan bergantung pada jenis anemia
hemolitik serta penyebabnya. Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya
diberantas dan diberikan obat-obatan penambah darah. Apabila tidak berhasil
maka diberikan tranfusi darah.
No comments:
Post a Comment