Friday, November 14, 2014

ASUHAN MASA NIFAS / PNC (POST NATAL CARE)

2.1.2  Pengertian Masa Nifas (Post Partum)
Masa Nifas (puerperium) adalah masa waktu antara kelahiran placenta dan membran (yang menandai berakhirnya periode inpartu), sampai waktu menuju kembalinya fungsi organ reproduksi wanita tersebut ke kondisi tidak hamil.
Pada Masa Nifas ini terjadi perubahan-perubahan fisiologis, yaitu :
·         Perubahan fisik
·         Involusi uterus dan pengeluaran lokia
·         Laktasi/pengeluaran ASI
·         Perubahan sistem tubuh lainnya
·         Perubahan psikis
2.1.3  Tujuan Asuhan Masa Nifas
·         Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologis
·         Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah,
      mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
·         Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
      nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi pada bayi dan
      perawatan bayi sehat.
·         Memberikan pelayanan KB.
2.1.4  Program Kebijakan Teknis
Paling sedikit 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani masalah-masalah yang terjadi.

Kunjungan
Waktu
Tujuan
1.
6-8 jam setelah persalinan
·   Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
·   Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan : rujuk bila perdarahan berlanjut.
·   Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
·   Pemberian ASI awal
·   Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
·   Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.
   Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil.

2.
6 hari setelah persalinan
·  Memastikan involusi uterus berjalan
 normal, uterus berkontraksi, fundus
 dibawah umbilikus, tidaka ada
 perdarahan abnormal, tidak ada bau.
·  Menilai adanya tanda-tanda demam,
 infeksi atau perdarahan abnormal.
·  Memastikan ibu mendapatkan cukup
 makanan, cairan, dan istirahat.
·  Memastikan ibu menyusui dengan baik   
 dan tidak memperlihatkan tanda-tanda
 penyulit.
·  Memberikan konseling pada ibu
 mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,
 menjaga bayitetap hangat dan merawat
 bayi sehari- hari
3.
2 minggu setelah persalinan
Sama seperti diatas (6 hari setelah persalinan).
4.
6 minggu setelah persalinan
·  Menanyakan pada ibu tentang penyulit-
 penyulit yang ia atau bayi alami.
·  Memberikan konseling tentang KB.


2.1.5  Tindakan yang baik untuk Asuhan Masa Nifas normal pada ibu.

Tindakan
Deskripsi dan Keterangan
Kebersihan Diri
· Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
· Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ibu mengerti untuk membersihkan daerah disekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Nasehatkan ibu untuk membersihkan diri setiap BAB dan BAK.
· Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya 2 kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan keringkan dibawah sinar matahari lalu disetrika.
· Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
· Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.
Istirahat
· Anjurkan ibu untuk beristirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.
· Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kegiatan RT biasa perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.
· Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam bebrerapa hal :
ü  Mempengaruhi jumlah ASI yang diproduksi.
ü  Memperlambat proses involusi uterus dan  memperbanyak perdarahan.
ü  Menyebabkan depresi dan ketidakmampuaan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri.
Latihan
·   Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.
Gizi
Ibu harus menyusui :
· Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
· Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup.
· Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui).
· Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca persalinan.
· Minum kapsul vitamin A.
Perawatan Payudara
· Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
· Menggunaklan BH yang menyokong payudara.
· Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet.
· Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan persendok.
· Untuk menghilangkan nyeri dapat minum paracetamol 1 tablet setiap hari 4-6 jam.
· Apabila payudara bengkak akibat bendungan ASI dapat dilakukan :
ü  Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan hangat selama 5 menit.
ü  Urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah “Z” menuju puting.
ü  Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu menjadi lunak.
ü  Susukan bayi setiap 2-3 jam sekali. Apabila tidak dapat menghisap seluruh ASI dikeluarkan dengan tangan.
ü  Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
ü  Payudara dikeringkan.
Hubungan perkawinan RT
Secara fisik aman melakukan hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri.
KB
Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali. Srtiap pasangan harus menentukan sendiri alat kontrasepsi yang digunakan setelah mendapatkan penjelasan mengenai semua alat kontrasepsi dari bidan atau petugas kesehatan.



No comments:

Post a Comment