Wednesday, November 26, 2014

KEHAMILAN POST MATUR / POST DATE / SEROTINUS


PENGERTIAN
Kehamilan posmatur adalah kehamilan yang berlangsung lebih dari 42 minggu, dihitung berdasarkan rumus neagle dengan siklus haid rata-rata 28 hari.Ada  penulisan yang menghitung waktu 42 minggu sesudah haid terakhir,ada pula yang yang mengambil 43 minggu. Partusnya disebut partus postmaturus atau serotinus dan bayinya disebut post maturitas (serotinus)

FREKUENSI
Apabila diambil batas waktu 42 minggu frekuensinya adalah 10,4-12 % dan apabila    diambil      batas waktu 43 minggu frekuensinya adalah 3,4-4%

ETIOLOGI
Etiologi pasti belum diketahui.Faktor yang dikemukakan adalah hormonal,yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan,sehingga kepekan uterus terhadap oksitoksin berkurang. Faktor lain adalah herediter,karena postmaturitas sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu.

DIAGNOSA
  1. Bila tanggal hari pertama haid terakhir di catat dan diketahui wanita hamil, diagnosis tidak sukar dan kemudian menjadi hamil.
  2. Bila wanita tidak tahu, lupa atau tidak ingat,atau sejak melahirkan yang lalu tidak dapat haid dan kemudian menjadi hamil,hal ini akan sukar memastikannya.hanyalah dengan pemeriksan antenatal yang teratur dapat diikuti tinggi dan naiknya fundus uteri,mulainya gerakan janin dan besarnya janin dapat membantu menegakkan diagnosis.
  3. Pemeriksaan berat badan ibu diikuti,kapan mulai berkurang,begitu pula lingkaran perut dan jum;lah air ketuban apakah berkurang.
  4. Pemeriksaan rontgenologik dapat di jumpai pusat-pusat penulangan pada bagian distal femur, bagian proksimal tibia,tulang kuboid,diameter biparietal 9,8cm atau lebih.
  5. Ultrasonografi:ukuran diameter biparietal,gerakan janin dan air ketuban.
  6. Pemeriksaan sitologik air ketuban:air ketuban diambil dengan amniosentesis baik transvaginal maupun transabdominal,air ketuban akan bercampur lemak dari sel-sel kulit yang dilepas janin setelah kehamilan mencapai lebih dari 36 minggu .air ketuban yang di peroleh dipulas dengan sulfat biru nil, maka sel-sel yang mengandung lemak akan berwarna jingga bila:Melebihi 10% =kehamilan diatas 36 mingguMelebihi 50% =kehamilan diatas 39 minggu
  7. Amnioskopi : melihat derajat kekeruhan air ketuban ,menurut warna katena di keruhi   oleh mekonium.
  8. Kardiotokografi : mengawasi dan membaca denyut jantung janin,karena insufisiensi placenta
  9. Uji oksitoksin (stress test): yaitu dengan infuse tetes oksitoksin dan diawasi reaksi janin terhadap kontraksi uterus.jika ternyata reaksi janin kurang baik,hal ini mungkin janin akan berbahaya dalam kandungan.
  10. Pemeriksaan kadar estriol dalam  urin.
  11. Pemeriksaan ph darah kepala janin.
  12. Pemeriksaan sitologi vagina.
  13. Tanda postmatur dapat dibagi dalam 3 stadium :
  • Stadium 1
Kulit menunjukkan kehilangan  verniks kaseosa dan maserasi berupa kulit kering, rapuh, dan mudah mengelupas.
·      Stadium 2
Pada stadium ini sama dengan ciri stadium 1 disertai pewarnaan mekonium (kehijauan) pada kulit.
·      Stadium 3
Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit dan tali pusat.

TANDA-TANDA BAYI POST MATUR

·         Biasanya lebih berat dari  bayi matur
·         Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi matur
·         Rambut lanugo hilang atau sangat kurang
·         Vernik caseosa di badan kurang
·         Kuku-kuku panjang
·         Rambut kepala agak tebal
·         Kulit agak pucat dengan deskuamasi epitel

PENGARUH  TERHADAP IBU DAN JANIN
v    Terhadap ibuPersalinan postmatur dapat menyebabkan terjadinya distosia karena :

  1. Aksi uterus tidak terkoordinir
  2. Bayi besar, maka akan sering dijumpai : partus lama, kesalahan letak, inersia uteri,distosia bahu,dan perdarahan postpartum. Hal ini akan menaikkan angka morbiditas dan mortalitas.
v    Terhadap janinJumlah kematian janin/bayi pada kehamilan 43 minggu 3 kali lebih besar dari kehamilan 40 minggu, karena postmaturitas akan menambah bahaya pada janin.Pengaruh postmaturitas pada janin bervariasi, berat badan janin dapat bertambah besar,tetap,dan ada yang berkurang,sesudah kehamilan 42 minggu. Ada pula yang bisa terjadi kematian janin dalam kandungan.

PENATALAKSANAAN

  1. Setelah usia kehamilan lebih dari 40-42 minggu yang penting adalah monitoring janin sebaik-baiknya.
  2. Apabila  tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta,persalinan spontan dapat di tunggu dengan pengawasan ketat.
  3. Lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan serviks, kalau sudah matang boleh dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa amniotomi.
  4. Bila: Riwayat kehamilan yang lalu ada kematian janin dalam rahim ; terdapat hipertensi, pre eklamsi ; kehamilan ini adalah anak pertama karena infertilitas ; Pada kehamilan lebih dari 40-42 minggu, maka ibu dirawat di rumah sakit.
  5. Tindakan oprasi seksio sesarea dapat di pertimbangkan pada (a )insufisiensi plasenta dengan keadaan serviks belum matang, (b) Pembukaan yang belum lengkap, persalinan lama dan terjadi tanda  gawat janin ,(c) Pada primigravida tua,kematian janin dalam kandungan,pre eklamsia,hipertensi menahun,anak berharga (infertilitas) dan kesalahan letak janin.
  6. Pada persalinan pervaginam harus di perhatikan bahwa partus lama akan sangat merugikan bayi , janin postmatur kadang-kadang besar,dan kemungkinan disproporsi sefalo-pelvik dan distosia janin perlu di pertimbangkan.Selain itu janin postmatur lebih peka terhadap sedative dan narkosa,jadi pakailah anastesi konduksi. Jangan lupa, perawatan neonatus postmaturitas perlu di bawah pengawasan dokter anak.

1 comment: