Wednesday, November 26, 2014

DIABETES GESTASIONAL (DMG)


Kehamilan merupakan hal yang fisiologis yang dialami oleh setiap wanita usia subur setelah berhubungan intim. Namun tidak semua kehamilan berjalan normal, seperti yang diharapkan. Kehamilanpun bisa menjadi patologi dan disertai oleh penyakit penyerta seperti diabetes pada kehamilan atau sering disebut dengan Diabetes gestasional (DMG).
1. PENGERTIAN
DMG ini adalah adanya intolerasnsi karbohidrat, baik ringan (Toleransi Glukosa Terganggu= TGT), maupun berat (Diabetes Millitus) yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan berlangsung.
Tidak memandang apakah pasien dikelola dengan insulin / perencanaan makan saja, diabetes mellitus tersebut menetap setelah persalinan atau pasien yang sudah mengidap diabetes sebelum hamil.(prosedur tetap sanglah)
Diabetes yang muncul selama kehamilan disebabkan karena pada saat hamil kebutuhan karbohidrat ibu meningkat. Karena hormone insulin dalam tubuh tidak mecukupi untuk merubah karbohidrat tersebut menjadi gula, sehingga terjadilah penimbunan kadar gula yang tinggi dalam darah. Diabetes pada masa kehamilan ada yang bersifat sementara yang akan hilang setelah melahirkan, namun akan berdampak buruk bila tidak terdeteksi. (Wilson,1995)
Adapun gejala yang timbul pada ibu hamil dengan diabetes yaitu Trias Poly diantaranya:
·         Polyphogie (banyak makan)
·         Polyurie (banyak kencing)
·         Polydipsie (banyak minum)
2. FAKTOR RISIKO DMG
a.  Factor kebidanan
ü  Beberapa kali keguguran
ü  Riwayat pernah melahirkan anak mati tanpa sebab yang jelas.
ü  Riwayat pernah melahirkan anak dengan cacat bawaan.
ü  Pernag pre-eklampsi
ü  polihidramnion
b. Factor ibu
ü  Umur ibu hamil lebih dari 30 tahun
ü  Riwayat DM dalam keluarga
ü  Pernah DMG pada kehamilan sebelumnya
ü  Infeksi saluran kemih yang berulang-ulang sebelum hamil.
(Protap Sanglah)
3. DIAGNOSIS DMG
      Kriteria Diagnosis menurut WHO
KRITERIA
Glukosa Plasma Vena (mg/dl)
Puasa
2 jam
Normal
< 100
< 140
Diabetes Millitus
>  140
> 200
TGT
100-139
140-199

      Cara lain yang bisa dilakukan untuk mengetahui diagnose dari DMG yaitu dengan melakukan tes urine reduksi dan didapatkan hasil ++, dan kisaran berat badan janin dalam kehamilan melebihi 4000 gr.(Protap Sanglah)
3. PENGARUH DMG
a.       Kemungkinan gestose 4x lebih besar
b.      Infeksi lebih mudah terjadi terutama pyelitis dan pyelonefritis
c.       Kemungkinan abortus dan prematurus sedikit lebih besar
d.      Diabetes dapat berdampak pada kelahiran bayi yaitu berat badan bayi melebihi 4000 gram. Disuga sebabnya ialah hormone pertumbuhan yang berlebihan atau factor genetis. Walaupun anaknya besar, fungsuonil sering bersifat sebagai anak prematur sehingga disebut “foetus dysmaturus”.
e.       Selain itu, bayi juga bisa meninggal dalam kehamilan terutama terjadi pada usia kehamilan 34-36 minggu. Diduga akibat hypoglycaemia.
f.       Saat persalinan, bisa terjadi distosia (persalinan macet), dimana his yang bagus namun tidak ada kemajuan persalinan sehingga kepala bayi pun turun.
g.      Diabetes pada ibu hamil dapat menyebabkan berbagai gangguan pada bayi yang dilahirkannya. Gangguan tersebut antara lain : hipoglikemia, makrosomia, Respiratory distress syindrome (RDS).cacat congenital, Hipokalsemia. Bayi cenderung montok dan besar akibat bertambahnya lemak tubuh. Gejala klinis yang sering ditemukan dan merupakan ciri khas bayi hipoglikemia adalah tremor, lertargi, malas minum, serta gejala lain yaitu hiperpnea, apnea, sianosis, pernafasan berat, kejang, apatis, hipotonin, iritabilitas, tangisan melengking.
h.      Hydramnion sering terjadi; kalau terjadi hidramnion maka kematian janin intrauterine meningkat sampai 35%.
i.        Kelainan congenital sering dijumpai
j.        Perdarahan postpartum lebih besar kemungkinannya
k.      Laktasi kadang-kadang kurang.
(Unpad,1981)

4. PENANGANAN DMG
Adapun penanganan yang dapat dilakukan pada ibu dengan diabetes yaitu
-          ANC lebih ketat
-          Penilaian kesejahteraan janin. Penilaian ini dilakukan sejak  UK 34 minggumeliputi pengukuran TFU, mendengarkan DJJ, USG, KTG.
-          Perencanaan makanan yang sesuai kebutuhan
-           Dapat dengan rutin mengkonsumsi obat. Setelah mengetahui bahwa dirinya hamil sebaiknya mengkonsumsi obat oral yang digantikan dengan obat suntikan, karena sebagian besar obat-obatan oral bersifat teratogenik yang bisa menimbulkan kelainan pada pertumbuhan janin. (Protap sanglah)
-          Persalinan dianjurkan 2-3 minggu sebelum saat persalinan yang diperhitungkan, mengingat kemungkinan kematian janin menjelang akhir kehamilan. Apakah persalinan anjuran dilaksanakan dengan induksi atau SC tergantung keadaan servik dan turunnya kepala. Keadaan yang mengarah ke SC antara alain : adanya gestose, anaknya sangat besar, primi tua, adanya kelahiran mati pada anamnesa. (Unpad,1981)
      Sementara pada bayi, semua bayi yang lahir dari ibu dibetes harus mendapat pengamatan dan perawatan intensif.
Adapun penatalaksanaan umum yang dilakukan adalah:
a.   Periksa kadar gula darah bayi segera setelah lahir. Selanjutnya, control setiap jam sampai kadar gula darah normal dan stabil.
b.   Jika kondisi bayi baik, berikan minuman setelah 2-3 jam kelahiran. Jika bayi sulit mengisap, beri makanan melalui intravena.
c.   Mengatasi hipoglikemia dengan cara memberi infuse glukosa 10% , injeksi bolus glukosa kadar tinggi harus dihindarkan karena dapat menyebabkan hiper insulinemia.

REFERENSI
Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP
Fk. Unpad. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman
Protap RSUP Sanglah

Wilson.1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC

No comments:

Post a Comment