Kehamilan
merupakan hal yang fisiologis yang dialami oleh setiap wanita usia subur
setelah berhubungan intim. Namun tidak semua kehamilan berjalan normal, seperti
yang diharapkan. Kehamilanpun bisa menjadi patologi dan disertai oleh penyakit
penyerta seperti diabetes pada kehamilan atau sering disebut dengan Diabetes
gestasional (DMG).
1.
PENGERTIAN
DMG
ini adalah adanya intolerasnsi karbohidrat, baik ringan (Toleransi Glukosa
Terganggu= TGT), maupun berat (Diabetes Millitus) yang terjadi atau diketahui
pertama kali pada saat kehamilan berlangsung.
Tidak
memandang apakah pasien dikelola dengan insulin / perencanaan makan saja,
diabetes mellitus tersebut menetap setelah persalinan atau pasien yang sudah
mengidap diabetes sebelum hamil.(prosedur tetap sanglah)
Diabetes
yang muncul selama kehamilan disebabkan karena pada saat hamil kebutuhan
karbohidrat ibu meningkat. Karena hormone insulin dalam tubuh tidak mecukupi
untuk merubah karbohidrat tersebut menjadi gula, sehingga terjadilah penimbunan
kadar gula yang tinggi dalam darah. Diabetes pada masa kehamilan ada yang
bersifat sementara yang akan hilang setelah melahirkan, namun akan berdampak
buruk bila tidak terdeteksi. (Wilson,1995)
Adapun
gejala yang timbul pada ibu hamil dengan diabetes yaitu Trias Poly diantaranya:
·
Polyphogie (banyak
makan)
·
Polyurie (banyak
kencing)
·
Polydipsie (banyak
minum)
2.
FAKTOR RISIKO DMG
a. Factor
kebidanan
ü Beberapa
kali keguguran
ü Riwayat
pernah melahirkan anak mati tanpa sebab yang jelas.
ü Riwayat
pernah melahirkan anak dengan cacat bawaan.
ü Pernag
pre-eklampsi
ü polihidramnion
b. Factor
ibu
ü
Umur
ibu hamil lebih dari 30 tahun
ü Riwayat
DM dalam keluarga
ü Pernah
DMG pada kehamilan sebelumnya
ü Infeksi
saluran kemih yang berulang-ulang sebelum hamil.
(Protap
Sanglah)
3.
DIAGNOSIS DMG
Kriteria Diagnosis menurut WHO
KRITERIA
|
Glukosa Plasma Vena (mg/dl)
|
|
Puasa
|
2
jam
|
|
Normal
|
<
100
|
<
140
|
Diabetes
Millitus
|
>
140
|
>
200
|
TGT
|
100-139
|
140-199
|
Cara
lain yang bisa dilakukan untuk mengetahui diagnose dari DMG yaitu dengan melakukan
tes urine reduksi dan didapatkan hasil ++, dan kisaran berat badan janin dalam
kehamilan melebihi 4000 gr.(Protap Sanglah)
3.
PENGARUH DMG
a. Kemungkinan
gestose 4x lebih besar
b. Infeksi
lebih mudah terjadi terutama pyelitis dan pyelonefritis
c. Kemungkinan
abortus dan prematurus sedikit lebih besar
d. Diabetes
dapat berdampak pada kelahiran bayi yaitu berat badan bayi melebihi 4000 gram. Disuga
sebabnya ialah hormone pertumbuhan yang berlebihan atau factor genetis.
Walaupun anaknya besar, fungsuonil sering bersifat sebagai anak prematur
sehingga disebut “foetus dysmaturus”.
e. Selain
itu, bayi juga bisa meninggal dalam kehamilan terutama terjadi pada usia
kehamilan 34-36 minggu. Diduga akibat hypoglycaemia.
f. Saat
persalinan, bisa terjadi distosia (persalinan macet), dimana his yang bagus
namun tidak ada kemajuan persalinan sehingga kepala bayi pun turun.
g. Diabetes pada ibu hamil dapat
menyebabkan berbagai gangguan pada bayi yang dilahirkannya. Gangguan tersebut
antara lain : hipoglikemia, makrosomia, Respiratory distress syindrome (RDS).cacat congenital, Hipokalsemia. Bayi cenderung
montok dan besar akibat bertambahnya lemak tubuh. Gejala klinis yang sering
ditemukan dan merupakan ciri khas bayi hipoglikemia adalah tremor, lertargi,
malas minum, serta gejala lain yaitu hiperpnea, apnea, sianosis, pernafasan
berat, kejang, apatis, hipotonin, iritabilitas, tangisan melengking.
h. Hydramnion sering terjadi; kalau
terjadi hidramnion maka kematian janin intrauterine meningkat sampai 35%.
i.
Kelainan congenital sering dijumpai
j.
Perdarahan postpartum lebih besar kemungkinannya
k. Laktasi kadang-kadang kurang.
(Unpad,1981)
4.
PENANGANAN DMG
Adapun
penanganan yang dapat dilakukan pada ibu dengan diabetes yaitu
-
ANC lebih ketat
-
Penilaian kesejahteraan
janin. Penilaian ini dilakukan sejak UK
34 minggumeliputi pengukuran TFU, mendengarkan DJJ, USG, KTG.
-
Perencanaan makanan
yang sesuai kebutuhan
-
Dapat dengan rutin mengkonsumsi obat. Setelah
mengetahui bahwa dirinya hamil sebaiknya mengkonsumsi obat oral yang digantikan
dengan obat suntikan, karena sebagian besar obat-obatan oral bersifat
teratogenik yang bisa menimbulkan kelainan pada pertumbuhan janin. (Protap
sanglah)
-
Persalinan dianjurkan
2-3 minggu sebelum saat persalinan yang diperhitungkan, mengingat kemungkinan
kematian janin menjelang akhir kehamilan. Apakah persalinan anjuran
dilaksanakan dengan induksi atau SC tergantung keadaan servik dan turunnya
kepala. Keadaan yang mengarah ke SC antara alain : adanya gestose, anaknya
sangat besar, primi tua, adanya kelahiran mati pada anamnesa. (Unpad,1981)
Sementara pada
bayi, semua bayi yang lahir dari ibu dibetes harus mendapat pengamatan dan
perawatan intensif.
Adapun
penatalaksanaan umum yang dilakukan adalah:
a. Periksa kadar gula darah bayi segera setelah
lahir. Selanjutnya, control setiap jam sampai kadar gula darah normal dan
stabil.
b. Jika kondisi bayi baik, berikan minuman
setelah 2-3 jam kelahiran. Jika bayi sulit mengisap, beri makanan melalui
intravena.
c. Mengatasi hipoglikemia dengan cara memberi
infuse glukosa 10% , injeksi bolus glukosa kadar tinggi harus dihindarkan
karena dapat menyebabkan hiper insulinemia.
REFERENSI
Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta
: YBP-SP
Fk.
Unpad. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : Eleman
Protap
RSUP Sanglah
Wilson.1995.
Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC
No comments:
Post a Comment